Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Langkah-langkah Mengurangi Risiko Fibrilasi Atrium

1. Mengonsumsi makanan yang sehat. Memilih makanan yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan garam. Selain itu, mengonsumsi asupan seperti buah-buahan atau sayuran, biji-bijian kaya serat, ikan, dan kacang-kacangan. Batasi minuman manis dan daging merah, ya! 2. Olahraga teratur. Melakukan aktivitas olahraga seperti aerobik (yang tidak terlalu berat) selama 2,5 jam atau aktivitas seperti jogging dan berenang selama 1,5 jam setiap minggu.  3. Hindari merokok. Jika Anda merokok saat remaja, ini adalah saatnya untuk berhenti. Bahkan hindari juga paparan asap rokok yang bisa menimbulkan bahaya kesehatan yang serius. Pada perokok pasif memiliki 30% risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti FA. 4. Kurangi Stres. Mengurangi tingkat stres adalah sangat penting karena stres jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah yang bisa merusak dinding arteri. Cobalah untuk belajar memanajemen stres, yang memiliki manfaat bagi tubuh dan juga kualitas hidup. 5. Pe...

Perawatan di Rumah

Pertanyaan N di J:  Ayah sudah lama terkena stroke dan sudah tiga kali dirawat di rumah sakit. Perawatan pertama, ayah saya harus masuk ICU karena keadaannya kritis. Untunglah dia berhasil membaik sehingga dapat dirawat di ruang perawatan biasa. Ayah harus dirawat lebih dari sebulan di ruang perawatan biasa sebelum diizinkan pulang.  Masalah yang sulit dihadapi ayah adalah beliau tak mampu menelan dengan baik sehingga makanan harus berbentuk cair dimasukkan ke dalam saluran yang dimasukkan dari hidung. Perawatan kedua di rumah sakit saat ayah mengalami sesak napas karena terserang pneumonia, sedangkan terakhir ayah dirawat karena tekanan darahnya meningkat. Ayah tak pernah betah dirawat di rumah sakit. Dia ingin segera pulang. Dokter mengusahakan jika perawatan dapat dilakukan di rumah maka ayah dipulangkan. Selama di rumah ayah diawasi oleh tim perawatan rumah sakit. Tim ini datang secara berkala, biasanya dokter dan perawat atau fisioterapis. Seminggu sekali mereka datang un...

Stem Sel Atasi Parkinson dan Stroke

YOGYAKARTA (Media): Penderita penyakit parkinson dan stroke memiliki harapan besar sembuh sebagaimana sediakala. Kini penyakit itu dapat disembuhkan dengan sistem stem sel (sel induk). Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Farid Anfasa Moeloek mengatakan pada seminar tren perkembangan sains dan teknologi kedokteran dan aplikasinya dalam pengobatan yang diselenggarakan Rumah Sakit (RS) Bethesda, Yogyakarta, Sabtu (4/2). Moeloek mengatakan, cara pengobatan dengan stem sel itu merupakan sistem kloning stem sel. "Sistem pengobatan ini merupakan penemuan baru di bidang kedokteran dan sudah dipraktikkan di berbagai negara maju," katanya. Menurut dia, sistem tersebut mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi manusia. Pengobatan ini memanfaatkan stem sel yang merupakan sel induk yang memiliki sifat immortal (tidak mati), topitogen (membentuk organisme baru), dan pluripoten (membentuk sel di tubuh manusia) yang dapat berkembang menjadi semua jarin...

MRI dan CT Scan Bantu Diagnosis Penyakit

Gambar
TEKNOLOGI Philips di dunia kesehatan makin berkembang. Peralatan radiologi keluaran Philips seperti perangkat magnetic resonance imaging (MRI) dan computed tomography (CT) scan sudah banyak digunakan di sejumlah rumah sakit di Indonesia. "Ada puluhan MRI dan 50-an CT scan yang sudah digunakan di Indonesia," ujar Marketing Communication Manager Philips Healthcare, Haifa Husairi, saat meninjau alat-alat radiologi buatan Philips di Rumah Sakit Colombia Asia, Medan Sumatra Utara, kemarin. Menurut Haifa, teknologi MRI Philips sangat membantu dokter-dokter dalam menegakkan diagnosis penyakit pasien. Perwakilan dari Rumah Sakit Colombia Asia, dr Sabar P Sembiring SpPD dan dr Buter Samin SpRad, juga mengakui bahwa teknologi MRI, CT scan, dan alat radiologi lainnya sangat membantu dokter-dokter dalam mendiagnosis penyakit secara akurat. "Dengan diagnosis yang cepat dan tepat, pasien bisa cepat diobati dan cepat sembuh," ujar dr Sabar. Manajer Unit radiologi Rumah Sakit Colom...

Terapi Khelasi

Gambar
Belakangan ini muncul terapi khelasi untuk mengatasi gangguan peredaran darah, termasuk mencegah penimbunan plak di pembuluh arteri. Terapi ini membersihkan darah dan pembuluh darah dari mineral-mineral yang bisa merusak tubuh, sehingga badan terasa bugar sehat, dan terhindar dari penyakit-penyakit kardiovaskuler.  Khelasi dilakukan dengan cara memasukkan sejenis asam amino bernama Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (ETDA) ke dalam pembuluh vena melalui infus. EDTA akan beredar di seluruh pembuluh darah. Dalam tempo 24 jam, mineral-mineral yang tidak diperlukan tubuh akan keluar melalui ginjal.  Terapi khelasi berlangsung sekitar 1,5 sampai 3 jam. Untuk hasil maksimal, dianjurkan melakukan terapi khelasi beberapa kali. Lama dan frekuensi terapi ditentukan berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter yang menanganinya. Beberapa pihak di kalangan medis masih mempertanyakan keefektifan terapi khelasi. Alasannya, tidak mudah membersihkan pembuluh darah dari timbunan plak. Namun, sela...

Stroke Bisa di Otak, Bisa Juga di Kaki

Gambar
STROKE adalah sebuah istilah yang sangat akrab di telinga. Namun sering kali orang tidak pernah mengantisipasi dengan perilaku yang antistroke sampai ia menyadari telah terkena stroke! Dokter Christhoper Chen, konsultan dan ahli saraf National Neuroscience Institute, Singapore General Hospital, menjelaskan, apabila di era 50-an masyarakat dilanda penyakit tuberkulosis, pada era 90-an hingga sekarang yang berkembang adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah arteri, stroke. Stroke merupakan kasus aterotrombosis yang menyerang otak (brain attack). Ada dua tipe stroke, yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik kira-kira 85% dari seluruh stroke, dan sisanya stroke hemoragik. Pada stroke iskemik terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah otak. "Sedangkan stroke hemoragik ditandai dengan pecahnya pembuluh darah yang mengalir ke otak dan merusak jaringan di sekitar otak." Acap kali, serangan stroke ini sifatnya sementara atau dikenal dengan transient is...

Kardiovaskuler Tetap Paling Mematikan

JAKARTA, KOMPAS - Hingga tahun 2010, penyakit kardiovaskuler diperkirakan masih menduduki peringkat teratas jenis penyakit yang menyebabkan kematian d Indonesia, jenis penyakit yang digolongkan dalam jenis penyakit sistem sirkulasi ini sejak 1992 menempati peringkat pertama penyebab kematian, bahkan mencapai 26,4 persen pada 2001. Secara global, penyakit kardiovaskuler akan menjadi penyebab kematian pertama di  negara berkembang, menggantikan kematian akibat infeksi. "Dari keseluruhan masalah kardiovaskuler, 86 persen berada di negara berkembang," kata Prof Dr dr Idris Idham Sp.JP(K) FESC FIHA dalam pidato pengukuhan "Menghadapi Tantangan Epidemi Global Penyakit Kardiovaskuler". Akhir pekan lalu, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Selain penyakit jantung, stroke, dan hipertensi tergolong dalam penyakit kardiovaskuler. Menurut Idris, epidemi kardiovaskuler di masa d...

Mendeteksi Bibit Stroke

Dengan pemeriksaan MRA, kelainan-kelainan pada pembuluh darah otak yang bisa memicu stroke dapat dilihat.   Di antara berbagai penyakit serangan stroke mungkin termasuk yang paling ditakuti. Di masyarakat, penyakit tersebut identik dengan kematian dan kecacatan.  Data Riset Kesehatan Dasar 2013 yang disusun Kementerian Kesehatan pun menunjukkan stroke merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia, menggantikan posisi serangan jantung koroner. Adapun secara global, stroke menjadi penyebab utama kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker. Serangan stroke umumnya terkesan mendadak. Namun demikian, perjalanan penyakit tersebut sejatinya panjang. Kelainan-kelainan pada pembuluh darah otak yang jadi pemicu serangan stroke tidak muncul tiba-tiba. Kelainan itu berkembang seiring berjalannya waktu. Makin lama makin parah hingga suatu saat muncul sebagai serangan stroke.  Kelainan-kelainan pembuluh darah otak yang menjadi bibit stroke itu bisa didet...