Tak Semua Kolesterol Itu Jahat

KOLESTEROL sering dianggap sebagai musuh manusia modern. Setiap mendengar kata kolesterol, pikiran kita mengarah kepada penyakti kronis penyebab  kematian sebut saja jantung dan stroke.

Padahal, kolesterol juga memiliki manfaat bagi otak dan hati, terlebih jaringan saraf yang ada di tubuh manusia. Ekspos secara berlebihan dari banyak produk iklan yang menampilkan kalimat "bebas kolesterol" membuat kolesterol menjadi musuh besar bagi kesehatan.

Kolesterol sendiri adalah produk khas hasil metabolisme hewan. Kolesterol hanya terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, telur, susu, otak, dan jeroan. Jika dilihat dari kelompok steroid, kolesterol berasal dari zat yang masuk ke dalam golongan lipid.

Mengutip dari tulisan prof Dr Made Astawan, dosen Departemen Teknologi Pangan dan Gzi Institut Pertanian Bogor di Kompas.com pada 2010 lalu, kolesterol sendiri disintesiskan sendiri di dalam tubuh, yaitu bagian hati, korteks, adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adiposa, dan otak. Sekitar 17 persen dari berat kering otak terdiri atas kolesterol. Jadi, tanpa kolesterol, otak tak mungkin terbentuk dengan sempurna.

Manusia pun membutuhkan rata-rata 1.100 miligram kolesterol per hart untuk memelihara dinding sel serta fungsi fisiologis tubuh lain. Made mengatakan, jumlah tersebut sekitar 25-40 persen secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesiskan oleh tubuh. Peranan kolesterol lainnya meliputi membantu sel syaraf menjalankan fungsinya, menyerap trigliserida, dan prekursor dari pengeluaran asam empedu, hormon steroid, estrogen, dan testosteron.   

Lalu, mengapa kolesterol disebut berbahaya? Kolesterol ada dua yaitu high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL). Nah, yang berbahaya adalah LDL karena mengandung lebih banyak lemak dari HDL dan mengambang di dalam darah. Lemak ini dapat menempel di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan.

LDL sendiri adalah membawa kolesterol terbanyak yaitu sekitar 60 persen dari kolesterol total plasma. LDL memiliki peran membawa kolesterol ke jaringan perifer dan digunakan untuk konstruksi membran atau membentuk hormon steroid. Sementara itu, HDL berperan membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. (*/VTO)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brokoli Mampu Cegah Stroke

Rokok Elektrik Berdampak Buruk, Aturan Belum Jelas