Stroke Pecahnya Pembuluh Darah
STROKE sama bahayanya dengan PJK. Tahun 1997, berdasar WHO, penyakit ini merenggut nyawa 4,6 juta orang di dunia. Stroke merupakan penyakit gangguan fungsi otak karena terhambatnya aliran darah ke otak. Stroke terbagi dua. Pertama, karena adanya sumbatan pada saluran pembuluh darah ke otak. Kedua, karena pecahnya pembuluh darah di otak. Penyakit darah tinggi dan kelainan sistem darah (hemofilia dan thalassemia) termasuk faktor yang membuat dinding pembuluh darah rapuh dan mudah pecah.
Tanpa aliran darah, sel-sel otak tidak mendapatkan makanan dan akhirnya tak berfungsi sempurna. Serangan stroke harus ditangani cepat dan tepat. Bila terlambat, penderita terancam lumpuh, tidak sadarkan diri, dan meninggal dunia.
Gejala
Kematian dan kelumpuhan akibat stroke hanya dapat dicegah bila si penderita mawas diri dan cepat menghubungi rumah sakit terdekat. Gejala stroke adalah:
- Pusing, kepala serasa berputar (seperti mengalami vertigo).
- Terjadi gangguan bicara karena gangguan pada otot mulut.
- Terganggu sensor perasa (tidak merasa sakit walau dicubit atau ditusuk jarum).
- Tubuh lumpuh sebelah.
- Pandangan kabur.
- Sulit menghentikan tangis dan bertingkah seperti penderita gangguan jiwa. Ini terjadi karena kontrol otak terhadap sistem emosi terganggu.
Pengobatan
Kesembuhan stroke sangat bergantung pada tingkat kerusakan otak. Penderita bisa pulih seratus persen, tapi tidak sedikit yang hanya mencapai kesembuhan 50 persen.
Agar sembuh secara maksimal, penderita harus menjalani dua terapi sekaligus, yakni mengonsumsi obat-obatan dan melakukan fisioterapi. Obat-obatan digunakan untuk menormalkan tekanan dan kolesterol darah. Fisioterapi diperlukan agar fungsi otot dan fungsi komunikasi mendekati kondisi semula.
Komentar
Posting Komentar